Sebegitu kuatnya kah aku melihat kamu dengan dia? Entah
kenapa setitik air matapun tak kunjung menetes. Aku juga tak mengerti, apa yg
aku pikirkan & rasakan. Seolah mereka bersatu memberikan warna kelabu untuk
menutupi kesakitan ini. Tuhan, apa yg sebenarnya yg sedang berkecamuk di hati
ini? Aku bisa tersenyum lepas. Ya! Itu karena teman-teman disana. Tanpa sadar
merekalah yg menguatkan aku. Sama sekali air mata ini tak kunjung menetes.
Tuhan, aku menyayanginya. Jaga dia dalam peluk-Mu. Temukan kami lagi Tuhan.
Dalam keadaan yg jauh lebih sempurna dari saat ini. Sungguh ini doaku yg selalu
terlintas dalam benakku. Biar aku diam disini. Aku tak ingin mengusik
kehidupanmu lagi, Mas. Cukup. Cukup aku memendam rasa ini entah sampai kapan.
Selalu & selalu aku hanya menjaga hati ini untukmu. Iya. Hati ini hanya
untukmu. Sengaja aku biarkan terkunci & tak ingin aku membukanya untuk saat
ini. Berharap kamulah yg akan membuka kembali. Mungkin aku memang salah.
Terlalu berharap terhadap hal yg MUSTAHIL untuk terjadi. Maaf aku masih
mencintaimu. Maaf aku masih menyayangimu. Maaf aku masih sering merindukanmu.
Maaf aku masih mengunci rapat hati ini karenamu. Maaf aku masih menyelipkan
namamu dalam doaku. Maaf aku belum bisa melupakanmu. Maaf aku masih terlampau
sering memintamu membentakku. Dan, maaf aku menangis saat aku mencurahkan isi
hatiku ini :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar