Pengikut

Sabtu, 15 September 2012

Curhat sama Tuhan T~T

Aku nggak mau nangis lagi Tuhan. Aku pengen kuat pengen tegar, tapi ternyata aku masih aja cengeng. Trus aku mesti ngapain? Aku harus gimana biar nggak keinget lagi? Aaa Tuhan bantu lah. Aku capek nangis mulu. Apa salah kalo aku maish berharap pengen kek dulu lagi? Apa aku yang terlalu goblok bisa dimaenin gitu aja?
Pengen rasanya ke pantai, teriak yang kenceng, nangis sepuasnya, terus kamu dateng peluk aku, mas. Ahhh galau coy~

Emang salah kalo aku masih berharap kita bisa kek dulu lagi? Aku salah masih nyimpen perasan sayang aku ke kamu? Salah kalo aku belum berani buka hati buat yang lain? Aku harus gimna Tuhan? Kenapa aku yang disakiti, sedangkan aku juga nggak mau besok dia disakiti. Tapi karma itu pasti ada & aku percaya itu. Jaga dia Tuhan. Jangan buat dia sedih, kecewa, biar aku yang merasakan semua ini.

Tuhan, aku nangis kalo inget dia :'( pengen kek tadi sore pas kumpul sama daniel, miun, neni, ipin, yoyok, akbri :'(  bisa ketawa lepas seolah nggak ada beban :'(
Aku bosen kalo kek gini terus :'(

Kamis, 13 September 2012

Terasa Berat ͼ(ݓ_ݓ)ͽ

Sampai saat ini, masih tertanam di hatiku, AKU SAYANG KAMU, MAS ! Inginku teriakkan sekencang mungkin agar kau tahu, aku tulus menyayangimu. Begitu dalam kau masuk dalam kehidupanku. Sampai aku bisa seperti in, tentu kau juga ikut andil dalam semua ini.
Tuhan, aku ingin kembali seperti dulu. Saat kami masih bersama. Dalam diamku aku menangis meminta hal itu, hanya hal itu Tuhan. Selalu & selalu tak pernah lelah aku memohon padaMu. Tapi takdir ternyata berbeda. Kau biarkan dia pergi meninggalkan aku yang teramat menyayanginya. Seandainya aku boleh mengulang waktu, akan ku perbaiki segala salahku.
Semua kenangan yang kau ukir masih terasa. Masih jelas dalam ingatanku. Terakhir kau ajak aku pergi & terakhir kau ku ajak pergi. Sakit hatiku saat kau ku ajak pergi, tetapi tak ada raut wajah ikhlas sama sekali. Aku hancur dalam sekejab. Kau diamkan aku tanpa kau merasa bersalah. Aku diam karna ingin kau seperti biasa. Tapi ternyata benar, memang kita harus berpisah ͼ(ݓ_ݓ)ͽ

Rabu, 12 September 2012

Betapa Aku Menyayangimu, Ibu :*

Tak sepatah katapun yang dapat aku ucapkan ketika kau bersuara. Ingin hati ini menolak, mengatakan apa yang sebenarnya, tapi... sudahlah, tiada guna juga.
Aku ingin seperti ibu. Karena aku pun kelak akan menjadi seorang ibu. Ingin rasanya bercerita tentang beban yang aku rasakan, tapi ibu memulai cerita. Aku hentikan karena ternyata begitu banyak beban & pengorbanan yang kau pikul. Maaf karena aku jarang berada di rumah. Apalagi jarang membantumu. Aku hanya ingin memberikanmu yang lebih, ibuku sayang. Aku ingin apa keinginanmu bisa aku turuti, walau itu beresiko tinggi & membahayakan. Untuk saat ini hanya itu yang dapat aku lakukan. Semoga akan ada hari esok dimana aku benar-benar akan membahagianmu lahir batin. Ini semua aku lakukan untukmu, Ibu :*

Bahagiakan Dia Seperti Kau Bahagiakan Aku (dulu)

Tolong jangan sakiti wanita ini, seperti kau menyakiti aku & wanita-wanitamu dahulu. Bahagiakan dia dengan segenap kemampuanmu. Tuhan sudah membahagiakanmu dengan mendatangkan bidadari barumu. Jangan buat dia menitikan walaupun hanya setetes airmata. Jaga dia, bawa dia menuju indahnya cinta. Jangan janji-janji lagi sayang. Buktikan kamu mampu. Aku disini tersenyum melihat kau bahagia dengan pilihanmu sekarang :)


Tuhan, Aku Lelah~

Tuhan, dekap aku dengan lembut kasihmu. Peluk aku dengan hangat sayangmu. Aku terlalu lemah dihadapanmu. Aku tak cukup kuat menghadapi seperti ini. Bantu aku Tuhan. Kembalikan aku menjadi diriku yang dulu belum seperti sekarang. Diriku yang masih polos tanpa tau apa itu cinta. Cinta yang buat aku melayang kemudian dijatuhkan secara tiba-tiba. Aku ingin seperti dulu Tuhan. Kau kirim sahabat-sahabat yang sangat menyayangiku. Mereka yang selalu ada saat aku lemah. Sekarang kau benar-benar ingin aku sendiri. Sendiri menjalani hidup ini.

Aku lelah Tuhan. Aku ingin sejenak tidur panjang & sesekali berharap agar tak bangun lagi. Aku tak kuat menerima semua ini.
Selalu bertanya & bertanya tentang kejelasan, tapi? Ternyata memang aku yang harus menyimpulkan semua itu. Sampai kapan Tuhan aku berada dalam kebimbangan hatiku? Kembalikanku padaMu. Aku benar-benar ingin menyerahkan diriku seutuhnya padamu
Baru sekarang aku merasa didekatkan padaMu lagi. Betapa besar kuasaMu kau tunjukkan pada hambaMu ini.
Temukan aku pada hamba-hambaMu yang selalu membuatku kuat. Yang juga selalu menghadirkan senyum di hari-hariku. Aku ingin mempunyai saudara sebanyak apa yang Kau beri padaku.

Senin, 10 September 2012

Terimakasih :)

Inget banget pas kalian ngomong ~

mami Devy : "jangan sampe ngemis-ngemis nok, aku tau kau kuat", "kalo kek gitu berarti sama aja kamu kek wanita panggilan"
dan ini membuat aku sadar bahwa aku bukan pengemis, & aku bisa menjalani hidup karena aku masih punya selain kamu.

Daniel : "jare koe manja, deke bosen", "iso wae koyo pas ndisek koe ro ***d*"
makasih ya buat jujurnya. Aku memang tak sempurna, & aku sadar akan semua itu. Dan mungkin juga karena aku kena karma :') thanks before

Titin : "ojo terlalu mekso, ngko deke malah ilfeel", "koe gelem kalah karo setan?"
emang bikin ngakak, tp berarti juga kata-katanya
ternyata emang aku akan kembali sama kamu ndes :D

Semua memang terasa kasar. Tapi semua tujuannya juga sama. Mereka ingin aku tersenyum seperti biasanya. Mereka tau aku kuat.

Selamat Tinggal Masa Lalu

Dulu kau puja aku layaknya sanga ratu yag baru datang ke istana. Ya, istana hatimu tentunya. Berjuta kata kau ukir dalam hati. Membuatku melayang & lupa akan segalanya. Bahkan aku lupa bahwa telah menyakiti hati teman, teman yang sangat mengerti aku.
"udah makan? lagi apa?" sekarang semua itu entah hilang kemana. Aku sadar memang banyak yang lebih dariku. Lebih cantik, & yang pasti lebih mengertimu. Aku terbuai dalam rayuan cintamu yang ternyata hanya ilusi belaka. Indah di awalnya saja. Setahun kita bersama, aku turuti apa maumu. Tanpa aku memikirkan orang lain, yang bahkan itu keluargaku sendiri. Kamu benar-benar membuat aku melayang, tak tentu arah, mengajakku ke awan tanpa aku sadari bahwa sewaktu-waktu aku bisa jatuh dengan sendirinya. Sekarang kau benar membuatku terjatuh. Terjatuh bahkan terinjak dengan sekitarku. Aku tak berfikir dengan logika lagi. Aku muak dengan semua ini. Yang aku pikir hanya KAMU, KAMU, & KAMU ! Dulu kamu bilang "kita harus jujur, walaupun menyakitkan" tapi sekarang dustamu yang berkata. Aku hanya wanita bodoh yang diperbudak oleh nafsu, bukan cinta. Aku menyayangimu dengan tulus, & mungkin wanita-wanitamu juga seperti aku. Sekarang setelah semua kau katakan padaku, aku sadar, kau sengaja membuatku benci denganmu. Aku diam, diam mereung meresapi semua kejadian ini. Tuhan memang masih sayang aku. Dia menunjukkan yang sebenarnya. Semua hal-hal kecil berubah, sejalan dengan perubahan sikapmu kepadaku. Kau memang bukan yang dulu. Semua terasa hambar bagiku. Aku tak tau kemana aku akan bercerita setelah kau pergi. Apa aku akan menjadi kau yang selalu diam menyimpan seribu alasan? Apa aku akan menjadi kau yang selalu memberiku kekuatan? Entahlah, aku rasa semua memang suda ada jalannya.
Aku yakin Tuhan masih sangat menyayangiku. Membuatku agar dekat kembali padanya. Membuatku kembali berfiir akan kehidupan esok. Yang lebih kekal & tentunya bahagia. Aku sma sekali tak membencimu. Karena selama setahun terkahir kaulah sosok yang mengajariku arti hidup. Memang semua ada waktunya.
Ingin berhenti menangis rasanya. Tapi menangislah selagi itu membuatmu tenang & nyaman. Enatah kapan aku berhenti manangis. Samapi ada seseorang yang menggantikan dirimu? Aku memang masih menaruh harap padamu. Tapi aku tak mau berharap. Biarlah waktu yang akan menjawab semua pertnyaan di hatiku ini.
Dan aku memang harus melupakanmu. Tidak, aku akan membiarkanmu menjalani hidupmu seperti dulu. Seperti saat aku belum memasuki hidupmu sejauh ini.